ALAT DAN BAHAN
1.Alat
- Sterepoam
- Jarum Pentul
- Alat Tulis
- pinset
- Beaker Glass
- Alkohol
- Kupu-Kupu Gajah
- Ulat Daun Pisang
CARA KERJA
- Di bawa bahan dari lapangan
- Di masukkan alkohol 97% ke dalam beaker glass
- Di masukkan bahan ke dalam beaker glas yang sudah berisi alkohol 97% sampai mati
- Di ambil bahan yang sudah mati lalu di pakukan ke stereapoam dengan jarum pentul
GAMBAR
- Kupu Kupu
2 . Ulat daun pisang
LITERATUR
Ordo Lepidoptera (bangsa kupu/ngengat), Lepidoptera berasal dari kata lepidos yang berarti sisik dan ptera yang berarti sayap, jadi Lepidoptera adalah hama atau serangga yang memiliki sayap yang bersisik, contohnya kupu-kupu (Erionata trax). Dari ordo ini, hanya stadium larva (ulat) saja yang berpotensi sebagai hama, namun beberapa diantaranya ada yang predator. Serangga dewasa umumnya sebagai pemakan/pengisap madu atau nektar. Sayap terdiri dari dua pasang, membranus dan tertutup oleh sisik-sisik yang berwarna-warni.Pada kepala dijumpai adanya alat mulut seranga bertipe pengisap, sedang larvanya memiliki tipe penggigit.
Pada serangga dewasa, alat mulut berupa tabung yang disebut proboscis, palpus maxillaris dan mandibula biasanya mereduksi, tetapi palpus labialis berkembang sempurna. Metamorfose bertipe sempurna (Holometabola) yang perkembangannya melalui stadia : telur-larva-kepompong-dewasa. Larva bertipe polipoda, memiliki baik kaki thoracal maupun abdominal, sedang pupanya bertipe obtekta. Beberapa jenisnya antara lain : Penggerek batang padi kuning (Tryporiza incertulas Wlk), Kupu gajah (Attacus atlas L), Ulat grayak pada tembakau (Spodoptera litura).
Triplehorn dan Johnson (2005) menyatakan ordo Lepidoptera mencakup ngengat (moth) dan kupu-kupu (butterfly). Kupu-kupu dibedakan dengan ngengat berdasarkan waktu aktifnya dan ciri morfologinya. Umumnya, kupu-kupu aktif di siang hari (diurnal), sedangkan ngengat aktif di malam hari (nocturnal). Kupu-kupu beristirahat atau hinggap dengan cara menegakkan sayapnya, sehingga tampak permukaan bawah dari sayap. Ngengat hinggap dengan sayap terlipat horizontal di atas tubuh. Kupu-kupu biasanya memiliki warna yang indah dan cerah, sedangkan ngengat cenderung gelap (coklat dan abu-abu).
Antena kupu-kupu berbentuk benang (filiform) dan membesar di ujungnya, sedangkan hampir semua ngengat memiliki antena seperti bulu burung atau seperti sisir.
Herrera (1987),menyatakan bahwa makanan kupu-kupu dewasa pada umumnya adalah nektar. Beberapa spesies kupu-kupu menghisap polen, getah pohon, akar buah, kotoran hewan, daging busuk, dan mineral dalam tanah yang basah. Karena aktif mengunjungi bunga, kupu-kupu memiliki peran penting sebagai polinator bagi banyak spesies tanaman. Pada umumnya, kupu-kupu tidak membawa banyak polen, namun kupu-kupu mampu membawa polen ke tempat yang lebih jauh.
Mastrigt(2005),Sedangkan kupu-kupu yang dijumpai di sekitar sungai, kadang mengisap air mineral dari pasir/batu (banyak Pieridae dan Lycaenidae, tetapi juga genus Graphium, Papilionidae). Sumber makanan lainnya adalah buah-buahan yang busuk (disukai kelompok Satyrinae, Morphinae dan Apaturinae), bangkai daging seperi kodok (disukai kelompok Nyimphalinae), kotoran dari burung ddan babi (kelompok Charaxinae dan Apaturinae) dan air seni, yang banyak digunakan sebagai umpan, untuk menangkap kupu-kupu yang terbang di sekitar sungai. Dengan umpan tertentu (misalnya air seni) hanya sebagian dari kupu-kupu dapat ditangkap, yaitu anggota dari famili Lycaenidae dan Pieridae dan dari genus Graphium. Dari genus Delias hanya muncul jantan-jantan saja (dan belum dari semua spesies),dan betina lebih suka minum nektar dari bunga di pohon tinggi.
Vane-Wright & de Jong (2003) membagi ordo Lepidoptera menjadi 47 superfamili dan 124 famili. Superfamili Papilionoidea merupakan salah satu superfamili dari ordo Lepidoptera. Kupu-kupu termasuk dalam subordo Glossata yang terbagi dalam dua superfamili, yaitu Hesperioidea dan Papilionoidea. Hesperioidea hanya terbagi dalam satu famili, yaitu famili Hesperiidae, sedangkan superfamili Papilionoidea terbagi dalam 5 famili, yaitu Papilionidae, Pieridae, Nymphalidae, Riodinidae, dan Lycaenidae.
Brower & Calvert( 1985),menyatakan di alam keragaman spesies kupu-kupu dapat menurun yang disebabkan oleh adanya musuh alami. Seluruh tahap perkembangan kupu-kupu rentan diserang oleh musuh alami, seperti pemangsa (predator), parasitoid dan manusia. Larva dan kupu-kupu dewasa dimangsa oleh burung. Burung merupakan salah satu predator utama kupu-kupu di alam yang mengenali pola warna sayap kupu-kupu sebagai penanda mangsanya. Telur kupu-kupu dimangsa oleh serangga lainnya, seperti kumbang lembing.
Wikipedia bahasa Indonesia (2012),Kupu-kupu dan ngengat dikenal sebagai serangga penyerbuk tanaman, yang membantu bunga-bunga berkembang menjadi buah. Sehingga bagi petani, dan orang pada umumnya, kupu-kupu ini sangat bermanfaat untuk membantu jalannya penyerbukan tanaman. Pada pihak yang lain, berjenis-jenis ulat diketahui sebagai hama yang rakus. Bukan hanya Bukan tanaman semusim yang dimangsanya, namun juga pohon buah- buahan dan pohon pada umumnya dapat habis digunduli daunnya oleh hama ulat dalam waktu yang relatif singkat. Banyak jenis hama ulat, terutama dari jenis-jenis ngengat yang menjadi hama pertanian yang serius. Untuk memanfaatkan keindahan beberapa jenisnya, kini orang mengembangkan peternakan kupu-kupu.
Suhara (2009),menyatakan Nilai Penting Kupu-Kupu dalam berbagai bidang
kehidupan yaitu : Kupu-kupu mempunyai nilai yang sangat penting, dan dapat
dikelompokkan kedalam nilai ekonomi (Ada beberapa jenis kupu-kupu yang
mempunyai nilai ekonomi penting karena mempunyai harga jual di pasaran cukup
tinggi.), ekologi(Nilai ekologi kupu-kupu juga sangat penting, terutama karena kupu
kupu, dalam hal ini imago banyak melakukan pollinasi terhadap tumbuhan tertentu.),
endemisme, konservasi(Beberapa jenis kupu-kupu mempunyai nilai konservasi yang
tinggi karena statusnya yang terancam punah),estetika(Kupu-kupu mempunyai nilai
estetika yang sangat tinggi karena warna dari sayapnya yang menawan dan sangat
artistik.), pendidikan dan nilai budaya.
Ciri-ciri ordo Lepidoptera:
Mempunyai 2 pasang sayap yang dilapisi sisik.
Metamorfosis sempurna
Antenanya berbentuk sikat ada pula yang berbentuk benang
Bagian mulutnya saling berhubungan dan membentuk tabung
Mulutnya dilengkapai alat untuk menggigit
Memiliki alat penghisap yang berbentuk spiral
SUMBER:
http://imuandbiologi.blogspot.com/2013/03/makalah-lepidoptera.html
http://adidwiguna.blogspot.com/2013/04/mengenal-ordo-seranga-hama.html
http://nararin.blogspot.com/2013/03/share-resum-perlindungan-tanaman_9.html
http://www.e-jurnal.com/2013/10/populasi-kupu-kupu-lepidoptera-di-pulau.html
By: Rosadi Amin
Add caption |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar